Hal yang paling diutamakan adalah kenetralan dari para pejabat dinas dan ASN, karena kini mulai tercium indikasi kubu – kubuan. Tentang ini sudah bukan rahasia umum lagi Antara jebolan IPDN dan non IPDN” ungkapnya.
“Harusnya hal itu jangan terjadi, karena mereka kalau sudah jadi ASN ya abdi negara pelayan rakyat bukan bicara soal almamater lagi” tandasnya
Kata Piar, kunci orang nomor satu sebagai pemimpin ASN adalah Sekretris Daerah (Sekda). Disini tentunya Sekda harus mampu menyikapi permasalahan yang ada
Utamanya dalam hal Pilkada.
Saat tim redaksi tanyakan tentang prediksi peta kekuatan, dijawabnya secara politis.
“Terkait masalah kekuatan siapa yang kuat, menurut pendapat saya ya tentu dikembalikan lagi pada rakyat Kabupaten Bandung, karena merekalah yang menentukan pilihan” jawabnya.
Piar sebut harapnya, kalau nanti ada debat kandidat diharapkan KPU kabupaten Bandung jangan monoton, ubah metode debatnya.
“Diharapkan debat antar kandidat agar lebih interaktif dan edukatif, diharap agar masing – masing calon mengeluarkan taji kemampuannya” harap dia.
“Jadi bukan hanya soal adu argumentasi saja, tapi bagaimana mereka mengeksplorasi semua gagasan dan visi misi mereka secara tajam” tutup Piar akhiri pandanga politiknya.
Sumber : Piar Pratama, S.H