Mitraaspirasi || Jakarta - Era teknologi informasi membawa peluang sekaligus ancaman besar bagi dunia kerja. Laporan Future of Job Report 2023 yang dipaparkan dalam World Economic Forum memperkirakan sekitar 85 juta pekerjaan akan hilang akibat otomatisasi pada tahun ini, 6 September 2025
Deputi 3 Kemenko PMK RI, Prof. H. Ojat Darojat, Dip. Mgt., M. Bus., Ph.D., menegaskan bahwa kondisi tersebut menjadi peringatan keras bagi bangsa Indonesia.
“Tanpa reskilling dan peningkatan keterampilan secara masif, kita akan menghadapi krisis pengangguran dan ketimpangan sosial,” ujarnya dalam orasi ilmiah berjudul Venturing into Tech-Driven Future with Human-Centered Leadership di Wisuda ke-X Tanri Abeng University, Jakarta. (6/9/25)
Ojat mencontohkan perusahaan multinasional Siemens yang setiap tahun menggelontorkan lebih dari 500 juta Euro untuk pendidikan dan pelatihan karyawan. Menurutnya, Indonesia harus belajar bahwa investasi pada manusia jauh lebih penting daripada hanya pada mesin dan teknologi.
Acara wisuda yang berlangsung di Ballroom Mayapada Tanri Abeng University itu meluluskan 230 sarjana dan pascasarjana. Hadir pula Wakil Ketua MPR RI Dr. Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno SH, MH, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si., serta Kepala LLDIKTI Wilayah III Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, S.E., M.A.
Himmatul Aliyah dalam sambutannya mengajak para lulusan untuk tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru.
“Manfaatkan setiap kesempatan untuk berbisnis, jangan takut gagal,” katanya berbagi pengalaman. (6/9/25)
Sementara itu, Plt. Rektor TAU, Associate Prof. Dr. Suyanto, S.E., M.M., M.Ak., Ak., CA., mengapresiasi perjuangan para wisudawan. “Hari ini adalah momentum istimewa hasil kerja keras. Kami berharap para lulusan mampu menjadi pribadi kreatif dan inovatif,” ucapnya.
Wisuda berlangsung khidmat dengan prosesi pemberian penghargaan bagi lulusan terbaik serta penampilan hiburan dari Unit Kegiatan Mahasiswa. (6/9/25)
Editor: Nang obet
Tags:
Pendidikan