Mitraaspirasi || Kab Sumedang - Kepala Sekolah SDN Cipacing menjadi sorotan setelah sulit ditemui dan dihubungi pasca menerima bantuan pembangunan sekolah. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya di kalangan awak media terkait transparansi pelaksanaan proyek.
Upaya konfirmasi mengenai pelaksanaan dan mekanisme pembangunan yang dilakukan oleh awak media mitraaspirasi.net dan Pengurus OMI (Ombudsman Muda Indonesia) pada hari Rabu, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 10:30, menemui jalan buntu. Kepala sekolah tidak berada di tempat saat kunjungan tersebut.
Salah seorang guru yang ditemui di kantor menyatakan bahwa kepala sekolah sedang berada di luar.
Babah, Pengurus OMI Kab. Sumedang, menyayangkan sikap kepala sekolah yang terkesan menghindar. Menurutnya, sebagai penanggung jawab, kepala sekolah seharusnya terbuka terkait pembangunan yang didanai oleh anggaran kementerian yang langsung disalurkan ke pihak sekolah.
"Jika benar ada upaya menghindar dari wartawan, ini jelas mengganggu transparansi informasi publik. Kepala sekolah dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku," tegas Babah. Sanksi tersebut dapat berupa teguran lisan atau tertulis dari Dinas Pendidikan, penundaan kenaikan pangkat atau gaji, hingga pencopotan dari jabatan jika terbukti melakukan pelanggaran berat.
Babah menambahkan, "Pihak pengawas pusat maupun perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang harus teliti dan tegas dalam mengawasi penggunaan anggaran yang cukup besar ini."
Red,/Tim